Lelaki jalang

Lelaki jalang,

Pantang mutiara, akal terus murah,

mata menentang, Cumbu liar, 

rakus peluk tidak lepas,

Pada garis kabur antara tahan dan

tenang.

Dia pilih yang paling senang

Jelajah?

Putuskan sekali lagi

Jangan tunggu malam datang

Pilih kuda paling liar,pacu laju

Tidak minta ampun dosa

Tikam pedang hingga hulu 

Pada siapa yang mengairi kemurniaan madu

Tembus jelajah dunia baru

Sorga permainan sebentar

Bisikan dewa

Pria:

Masa janggal

Saat aku melihat kau telanjang 

Hingga aku mencapai tengkukmu 

hangat tubuhmu, memberi rasa

Dirimu basah dalam pelukku

Rintihmu melemahku

Ratusan dewa ranjang meniup bisikan

Nafasmu kencang

Kau izin aku mulakan

Saat tidur kita menjadi ranjang terganas 

suatu malam

Kau tolak lemas dengan kemas

Kau pintar benar dalam bercium
dengan lekas lembut
Kau mahu dibalasMeminta tenaga
Merengek ganas
dengan nafsu garang
Di parit dadanya kau cium buas
Dari dingin, darahnya mula panas
Tercermin tenang di hujung gasm
Matamu menentang,
Dalam tubuh rampingnya
Kau masih berkejaran
Kau tolak lemas.
Dengan Kemas

Senggama senja

Renungan demi renungan,

Kau membuatnya malu membalasmu

Pandanganmu, erotis, berahi.

Nafasnya tak tertahan

Saat kau menjamah tubuh 

Lembut, halus memanja

Laksana syurga

Kesempurnaan nafsu dikala senja

Pelan-pelan kau rebahkan tubuhnya

Atas ranjang putih polos kusut 

Yang menanti sebuah penyatuan tubuh, 

penuh cinta tiada kata